Kabupaten Maros terus berbenah dalam mewujudkan “Maros Religius” yang menjadi salah satu Visi di periode kepemimpinan Chaidir Syam dan Suhartina Bohari.
Hal itu ditandai dengan penandatangan Memorandum of understanding (MOU) atau nota kesepahaman yang dilakukan Bupati Maros bersama berbagai elemen seperti Wakil Ketua DPRD Maros , Kepala Kantor Kemenag Maros, Ketua TP PKK sekaligus Bunda Baca dan berbagai ormas keagamaan lainnya di ruang pola kantor bupati maros, kamis (17/03/2022).
Selain nota kesepahaman, juga dilakukan pengukuhan relawan literasi Qur’ani yang akan bergerak untuk membumikan Al Quran dan menuntaskan buta hijaiyah demi mewujudkan visi Maros Religius.
Ketua Panitia, Sri Marlina mengatakan kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan dari pembentukan relawan Kalam Ilahi yang dilakukan beberapa waktu lalu, namun kali ini akan dilanjutkan dengan Forum Group Discussion (FGD) yang dihadiri seluruh penyuluh agama serta perwakilan masing-masing ormas keagamaan.
Mereka yang mengikuti FGD dan menandatangani MOU antara lain, Dinas Pendidikan, BKMT, LP3A, BKPRMI, MUI, NU, Fatayat NU, Pemuda Ansor, PKH, AMTI, Aisyiyah, Muslimat NU, Kohati, ICMI, IPM dan Naisyatul Aisyiah serta 103 Penyuluh agama.
Menurut Sri Marlina, gerakan ini akan terus dimassifkan sehingga Minimal orang terdekat kita bisa membaca huruf hijaiyah. Dan jika sudah bisa membaca, maka akan dilanjutkan sampai akhirnya bisa paham tentang kandungan Al Quran.
Ketua Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Maros yang juga Wakil Ketua DPRD Maros, Hj Haeriah Rahman mengatakan salah satu yang menjadi pembahasan FGD yakni mengusulkan pihak sekolah agar melakukan literasi Qurani atau membaca Al Quran 10 menit di jam pertama bagi siswa sekolah di Maros.
Sementara Bupati Maros, Chaidir Syam berharap jika Al Quran membumi maka diharapkan Akhlak dari generasi kita juga semakin baik. Apalagi melihat saat ini pengaruh dari luar sangat mudah diadaptasi oleh generasi muda kita, sehingga jika tidak dibentengi dengan pengetahuan keagamaan yang dilakukan melalui gerakan Literasi Qurani ini maka bisa mengganggu masa depan generasi kita.
Ia pun menceritakan jika Maros Religius yang menjadi impian kita semua bisa terwujud maka SDM masyarakat kita akan tetap menjunjung tinggi nilai akhlakul karimah sehingga poin religius yang menjadi payung segala yang kita lakukan dalam pembangunan akan terus berjalan lurus sesuai tuntunan sehingga menciptakan masyarakat madani yang beriman, beretika dan beradab. (marosfm news department)