Pemerintah Daerah Kabupaten Maros menggelar Rapat Koordinasi Tim Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kabupaten Maros tahun anggaran 2021, di Baruga A Pemkab Maros, Selasa 30 November 2021.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengetahui jumlah dan presentase penduduk miskin yang masih tergolong tinggi khususnya di Kabupaten Maros.
Sekaligus membuka acara tersebut, Wakil Bupati Suhartina Bohari mengatakan, pada tahun 2016 hingga 2019 perkembangan tingkat kemiskinan di kabupaten Maros menunjukkan tren penurunan.
Dikatakannya lebih lanjut, presentase penduduk miskin pada tahun 2016 sebesar 11,41 persen, dengan jumlah kemiskinan sekitar 39,020 persen orang. Sementara hingga tahun 2020 menurun hingga 9,74 persen dengan jumlah penduduk miskin sekitar 34.620 orang.
Selain itu dipaparkannya, Penurunan ini disebabkan banyaknya program kegiatan pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Sosial Non Tunai (BSNT) serta peningkatan infrastruktur utamanya pembangunan jalan yang dilakukan, yang tentunya berdampak pada pemulihan ekonomi masyarakat.
Lanjut dikatakan politikus Golkar itu, faktor utama kemiskinan ini disebabkan selama pandemi Covid-19. Dirinya mengaku masih belum melihat adanya data terbaru selama menjadi Wakil Bupati, terkait angka kemiskinan di delapan bulan masa jabatannya.
Menurutnya, data yang digunakan masih data yang lama. Ia mengaku harus membuat catatan data kemiskinan dari nol dan apa saja perubahan yang dapat dikoordinasikan bersama tim penanggulangan kemiskinan.
Ia berharap, semoga program kegiatan ditahun 2021 menuju 2022 segera di on the track untuk menanggulangi angka kemiskinan dari Data Terbaru Kesejahteraan Sosial (DTKS). Serta memberikan sumbangsi dalam kehadiran seluruh tim untuk memberikan arahan yang akan dievaluasi perubahannya agar tepat sasaran.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Asisten Kesejahteraan, Kepala Perencanaan dan pembanganunan Daerah Maros dan Pejabat Struktural pemkab Maros.
(marosfm news department)