Komunitas Lembaga Balla Buloa Heritage Society, menggelar workshop pelestarian musik tradisional kacaping dalam rangka melestarikan musik tradisional sebagai kearifan lokal manifestasi ketahanan budaya.

Workshop yang berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan ini, di selenggarakan di Anjungan Phinisi Mengambang 575, Dusun Marana Desa Marannu Kecamatan Lau Kabupaten Maros, pada Rabu lalu.

Ketua Balla Buloa Heritage Society, Agung Ahmad Rahmatullah mengatakan kegiatan ini sengaja digelar sebagai upaya dalam menanamkan nilai-nilai budaya serta sebagai perekat untuk mempersatukan suatu bangsa.

Menurutnya, Keberadaan ini dapat dijadikan sumber bagi upaya pengenalan dan penanaman nilai warisan budaya kepada generasi ke generasi.

Sementara itu Bupati Maros, Chaidir Syam yang turut hadir dalam kegiatan tersebut mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya, diera revolusi industri 4.0 musik tradisional sudah hampir dilupakan oleh generasi muda dan masyarakat.

Generasi muda saat ini lebih menyukai musik yang kebarat baratan. Olehnya itu kata Chaidir, musik tradisional harus tetap dilestarikan sebab merupakan warisan leluhur.

Lanjut dikatakan Chaidir, Kegiatan tersebut selain menjadi kegiatan yang positif di jaman sekarang, Juga dapat memperkenalkan alat musik kacaping oleh generasi sekarang.

Ia juga berpesan kepada generasi sekarang Agar anak-anak tidak hanya bisa bermain game atau semacamnya, tetapi harus juga mengetahui yang dinamakan alat musik tradisional kacapingn.

Dia pun menghimbau para pelaku kesenian agar terus konsisten dalam melestarikan budaya yang ada di Kabupaten Maros.

Dikesempatan yang sama Kadisbudpar Maros, M. Ferdiansyah mengatakan kegiatan kebudayan harus tetap dikembangkan. Jangan sampai dalam suasana Covid -19 seperti saat generasi sekarang harus berpikir lebih kreatif harus berinovasi.

Ferdy juga mendukung kebijakan bupati itu, karna dia menilai musik tradisional harus tetap dilestarikan di Maros

(marosfm news department)

Leave a Comment