Salam Khas Lokal ini digunakan setiap penyiar BSFM dalam membuka dan menutup acara yang ada di radio yang berdiri sejak tahun 2008 itu.
Hal itu disampaikan Direktur BSFM Maros, Lory Hendradjaya S.Pd.I, M.I.Kom, beberapa waktu lalu di Studio BSFM, Kompleks Kantor Bupati Maros.
Lory mengatakan “Efektif para penyiar kami menggunakan salam tersebut per tanggal 1 Agustus.”
Ia berharap dengan membudayakan salam Khas lokal ini, radio BSFM bisa menjadi Inspirasi bagi pendengarnya sesuai Tagline BSFM Inspirasi Butta Salewangang dan turut berperan dalam mengangkat nilai Budaya Lokal di Kabupaten Maros serta menjadi ciri khas masyarakat Bugis Makassar.
Lory yang juga salah satu tokoh Budayawan di Maros menjelaskan makna ucapan ini mendoakan keselamatan sesama dan uniknya karena ucapan pembuka "Assalamu Alaikum Warahmatulahi Wabarakatuh" tidak dihilangkan. Namun diucapkan setelah salam ciri khas orang Muslim ini.
Ia menilai nilai salam dalam perspektif budaya adalah sangat kaya akan nilai kebersamaan. Sebagaimana satu orang makassar saling mendoakan keselamatan sesamanya dan tidak mendoakan ketidak selamatannya. Salam ini mengajarkan kita untuk bersama-sama ingin melihat kita selamat dalam perjalanan hidup sesama orang bugis makassar.
Inisiatif menggunakan Salam Khas lokal ini berawal dari kunjungan kerja dan reses salah seorang anggota DPD RI, Ajiep Padindang ke Kabupaten Maros beberapa waktu lalu yang bercerita terkait Salam Khas lokal yang ternyata di beberapa daerah di luar Sulsel sudah dibuatkan Peraturan dan Undang-undangnya. (ady)
Post a Comment